Aug 5, 2015

Bagaimana nak Kill Time?

(Satu malam tu aku langsung tak mengantuk, untuk kill time, aku translate pengakuan bekas Atheist yang masuk Islam dan post kat Blog, video dari beliau ada banyak versi, kat bawah ini adalah salah satu darinya, maaf jika alih bahasa dari aku tidak mencapai maksud yang sama dalam youtube, salahkan Cikgu Bahasa Engslih yang gagal didik aku waktu sekolah dahulu- woha!)

 


Kita semua tahu, bagaimana kisah hidup seorang yang boleh minum arak dan bergaul bebas, boleh buat apa sahaja tapi oleh kerana tiada ketenangan hati dalam dunia kebebasan, tiba tiba tinggalkan semua kebebasan itu kerana mahu masuk ugama islam yang larang zina, larang minum arak, kena solat, puasa, zakat, haji dan gembira melakukannya walau di uji dengan ujian yang dahsyat.

Dr. Brown boleh kita anggap mewakili contoh kehidupan seorang rakyat Amerika kebanyakkan.  Berkelulusan tinggi Universiti, berkhidmat sebagai pakar mata dalam Tentera Udara Amerika untuk tempoh lapan tahun. Seorang Atheist.

Pertengahan kerjaya yang stabil, kewangan yang kukuh, sekali lagi aku tekankan,  Dr. Brown adalah termasuk 'keluarga ideal Amerika' bersama bini cantik, dua orang anak, rumah yang besar dan mewah, dua buah kereta mewah dan anjing peliharaan. Namun akhirnya Dr. Brown mengorbankan semua yang dia ada, kerja hilang, bini cerai dia, anak lari ikut bini, rumah kena rampas, kereta kena angkut, anjing pun pergi, lalu hidup sebatang kara dan tidur bawah tangga rumah kawan menumpang teduh. Semuanya akibat beliau memeluk islam.

Tapi kini dah berubah, berkat sabar dan tidak putus asa, beliau kembali menjadi orang kaya, ada Keluarga baru bersama bini baru dan anak yang lebih ramai, mempunyai tempat tinggal yang baik di Madinah, Cuma beliau dah tak bela anjing, sekarang beliau bela hamsters.

Woha!

Mari kita baca sikit pengakuan beliau:

Kisah bekas Atheist masuk ISLAM

Salam damai, sudah ramai orang bertanya tentang apa yang terjadi kepada aku setelah menjadi seorang muslim? Aku masih ingat pada saat menjadi muslim, aku secara tiba tiba memperolehi perasaan damai dan nyaman yangsungguh luar biasa. Dan perasaan itu terus menyelubungi diriku hingga ke hari ini. Walapun kehidupan duniawiku berubah menjadi kacau bilau sejurus selepas aku memeluk agama Islam.

Sebaik masuk islam, Orang tuaku yang hidup sebagai atheist, tidak lagi mahu bercakap dan  berjumpa dengan aku. Kata mereka, “anaknya’ telah hilang. Jadi aku di larang agar jangan mengunjungi, jangan menelepon, jangan menulis surat, jangan menulis email, jangan cuba atau buat apapun. Sebab Anaknya sudah ‘tiada’.

Kawan kawan juga meninggalkan aku, dihina dan di perkecilkan, lebih parah, aku dijauhkan oleh keluargaku, aku di pulau di tempat kerja, dan mantan biniku menceraikanaku, dan dia mengambil semua anak-anakku. Tentunya dalam proses ini, aku juga kehilangan rumahku, aku kehilangan hartanah, aku kehilangan kereta. Aku kehilangan anjin yang setia.

Dulunya sebelum islam, aku hidup mewah, perabot mahal, siap dengan rumah tamu untuk tetamu, tapi kemudian aku hidup dalam sebuah apartemen studio yang disewa secara mingguan yang ketika kau menaiki tangganya, maka lantainya berbunyi kerana reput. Di sini bukan duduk seorang diri, tapi berkongsi tempat dengan gelandangan lain yang turut menjalani kesulitan hidup, kebanyakkannya akibat di cerai bini lalu hilang segalanya, adohai.

Tapi yang kelakarnya, sungguh ironi, kerana itulah hari-hari yang paling menyenangkan dalam hidupku. Hari yang paling damai dan rasa aman sentosa dalam sejarah kehidupann manusia.

Aku rasa macam ada yang pelik. Apa aku sudah gila? Yelah, kalau dalam filem, ketika korang bercerai, korang akan merasa begitu sedih. Korang akan mulai pecahkan cermin, tumbuk dinding atau bunuh diri. Tapi saat itu aku rasa lain, aku rasa sangat bahagia. Bahkan itulah salah satu hari-hari paling menyenangkan dalam hidupku. Dan aku ingat, sebelum aku menjadi muslim. Aku ada meminta Tuhan untuk memilihkan dan memimpinku kepada yang terbaik dan membuatku senang denganNya. Dan sehabis itu aku menyedari kasih sayang Pencipta ketika dia menjawab do’a aku, betapa utuh Dia menjawabNya. Karena Dia telah memilihkan yang terbaik bagiku. Dan bukan hanya itu, dalam kejadian yang seharusnya membuatku tidak menyukaiNya, tapi Dia membuatku bahagia. Syukur.

Tentunya Pencipta kita memfirmankan kebenaran. Dan kita dijanjikan dalam agama ini, bahwa kita tidak menyerahkan sesuatu atas nama Allah kecuali Dia akan menggantikannya dengan yang lebih baik. (rujuk al quran) Ketika aku menjadi muslim, aku bercerai tapi Allah memberiku bini baru yang lebih baik. Dalam keluarga yang pertama aku kehilangan anakku karena keputusan pengadilan, tapi Allah memberikanku anak yang lebih ramai dan sebuah keluarga aman yang baru. Aku dikeluarkan dari pekerjaanku karena prasangka anti-Muslim di kalangan tenteta tempat dimana aku bekerja dulu. 

Aku berhenti sebab tak mampu puaskan hati mereka, tapi Allah memberikanku pekerjaan lain yang berkali-kali lipat lebih baik. Menjadi penulis.

Aku kehilangan rumahku karena penceraian, Allah memberiku rumah baru di kota suci Madinah. Tempat mulia orang Islam. Aku kehilangan kekayaanku, Allah melipat gandakan kekayaanku. Malah, aku tidak sempat merasa kehilangan karena Allah menggantikannya dengan yang lebih baik. 

Dan pada akhirnya orang tuaku mahu dan sangat suka berbicara denganku. Demi Allah, Hubunganku dengan orang tua menjadi semakin baik dan lebih memberi makna selapas aku memeluk agama islam.

Jadi tidak ada seorangpun yang mengorbankan sesuatu demi kepentingan Allah kecuali Allah akan memberikanmu sesuatu yang lebih baik. Mungkin ada masa-masa sulit yang harus korang lalui sebelum korang mendapatkan manfaatnya. Tapi ketika korang mendapatkan manfaatnya, Subhanallah, korang akan menyadari betepa besar akan kasih sayang yang utuh dari Sang Pencipta.

Bagaimana beliau masuk islam

 Sebagian orang menghampiriku dan bertanya bagaimana aku menjadi muslim. Jadi aku ingin menceritakannya untuk menjawab pertanyaan orang ramai dan membuat mereka tahu bagaimana seorang aku telah Berjaya membuat perubahan besar dalam hidupku.

Kisahnya membawa kita kembali pada tahun 1990. Sebelum tahun 1990, aku seperti orang Amerika yang lain. secara umumnya., aku mengikuti falsafah hidup bahawa seseorang yang mati dengan kekayaan terbanyak berarti telah menang. Aku menghabiskan hidupku untuk mencari kekayaan dan hanya itulah satu-satunya tujuan hidupku.

Pada tahun 1990, anak perempuanku lahir, iaitu Christina. Dia mampu melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan anak lain sebelumnya. Jika aku mendirikannya, dia mampu berdiri sendiri. Dan aku seorang dokter di bidang medik, aku mengerti bahwa itu tidak mungkin mampu dilakukan bayi yang baru lahir, tapi aku tidak menganggapnya sebagai sebuahpengalaman kerohanian. Aku menganggapnya hanya sebagai sesuatu yang menarik, tapi kurasa aku tidak paham mesej disebalik pengalaman kerohanian. Akhirnya, mesej dari tuhan dalam bentuk pengalaman kerohanian datang lagi buat kali kedua, tapi kali ini datang dengan cara yang lebih dramatik.

Jadi 10 bulan kemudian, pada tahun 1990, anak perempuan keduaku, Hannah selamat dilahirkan. Dan Hannah dipindahkan langsung dari ruang bersalin di rumah sakit ke bahagian Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan mereka tidak memberitahuku apa alasannya. Aku seorang doktor yang bekerja di rumah sakit George Washington University, yang merupakan salah satu rumah sakit paling terkenal di Amerika. Itulah rumah sakit dimana Presiden Ronald Reagan dirawat ketika dia tertembak. Perawatan medik di rumah sakit itu mempunyai standard kualiti yang tinggi.
Jadi ketika aku tahu bahwa anak perempuan kedua aku membiru, aku sangat kuatir. Aku melihatnya dalam Intensive Care Unit (ICU), mulai dari dadanya hingga ke hujung kakinya, dia begitu lebam, dia berwarna biru gelap. Dan untuk korang yang bekerja di bidang medik tentunya tahu apa artinya itu.

Tapi untuk korang yang tidak tahu, ketika korang melihat urat-urat korang di tangan, pada tangan orang kulit putih, urat itu berwarna biru. Puncanya adalah ketika darah membawa oksigen maka warnanya merah. Ketika darah tidak membawa oksigen maka warnanya berubah biru dan seperti itulah warna tubuh anakku. Warna biru!

Kami melakukan Cardiac Ultrasound dan ternyata dia mengalami penyempitan pembuluh darah. Sedangkan pembuluh darah adalah alat pengangkutan  utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Dan penyempitan pembuluh darah adalah mengecilnya jalur pembuluh darah. Korang dapat melihat pembuluh darah berada dalam ukuran normal pada sisi lain, tapi di tengah-tengahnya ada penyempitan dimana pembuluh darah menjadi kecil hingga hampir tertutup.

Jadi itulah kondisi anakku, dia dalam ambang sakarat, tubuhnya lemas. Dan sebagai seorang doktor, aku mengerti apa artinya ini. Aku sering terlibat dalam operasi bedah jantung, aku tahu bahwa hampir pasti anak ini harus menjalani operasi bedah jantung, mereka akan membedah jantungnya, menggantikan pembuluh darahnya dengan sebuah graft (saluran buatan) dan anak ini benar benar di ambang mati.

Berdasarkan teknologi saat itu, yakni 20 tahun yang lalu, harapanku adalah bahwa anak perempuanku sehabis menjalani operasi ini, berhasil hidup hanya sampai beberapa tahun, lalu harus menjalani operasi lagi untuk mengganti graft-nya (saluran buatan) seiring dia tumbuh dewasa. Dan pada akhirnya graft itu tidak akan mampu lagi menghidupinya sehingga dia akan mati begitu sahaja.

Dan itulah kecemasanku waktu itu, itulah kecemasan para dokter di ICU yang menangani anakku waktu itu. Jadi kami semua memandangi bayi yang bahkan belum genap berumur satu hari, tubuhnya sedang sekarat karana kekurangan oksigen, dan kami hanya mampu melihat dia perlahan lahan akan mati.

Mereka memanggil seorang ahli bedah jantung dari rumah sakit kanak-kanak di Washington D.C. Ketika dia datang untuk melihat anakku, aku tidak diperbolehkan masuk karena aku begitu emosional.

Aku meninggalkan ruang Intensive Care Unit (ICU). Di samping ruang Intensive Care Unit (ICU) ada tempat berdo’a. Dan aku masih ingat dengan jelas ketika aku berjalan ke dalam ruangan itu dan berdo’a dengan tulus untuk pertama kalinya seumur hidupku. Aku tidak pernah berdo’a dengan tulus sebelumnya.

Di sepanjang hidupku, aku selalu berkuasa. Jika ada sesuatu yang aku inginkan, aku tahu bagaimana cara mendapatkannya. Aku tidak pernah sekali pun dalam hidupku menghadapi situasi dimana aku tidak mampu mengatasinya, situasi dimana aku tahu bahwa aku sudah tidak punya harapan lagi.

Dan banyak orang berpikir bahwa aku masuk Islam dari agama Kristen. Tapi aku tidak pernah sekalipun seumur hidupku seorang Kristen. Aku pada saat itu seorang atheist, faktanya aku selalu berdebat kawan kawan agar mereka tidak percaya pada Tuhan.

Sambung cerita, Ketika aku memasuki ruangan do’a itu, aku mengingat satu hal yang membuatku terkejut adalah bahwa ruangan itu hanyalah ruangan do’a biasa, tidak ada salib, tidak ada patung, tidak ada simbol-simbol keagamaan sama sekali. Dan hal itu membuatku merasa tenang dan nyaman.

Tapi karena aku seorang atheist, do'aku sangat sederhana tapi do’a ini punya kekuatannya sendiri. Aku menghabiskan seluruh hidupku menolak adanya Tuhan, tapi pada saat itu aku sadar bahawa tidak ada daya untukku menolong anak yang malang ini. Satu-satunya kekuatan, jika Dia memang ada, yang dapat menolong anakku hanyalah Yang Maha Kuasa.
Jadi satu-satunya do’a yang mampu kulakukan adalah

“Ya Tuhan, jika Kau memang ada… Tolonglah!”

Dan aku akui, sebenarnya dalam hati aku mengatakan “Aku tidak tahu apakah Kau ada atau tidak, tapi jika Kau ada, maka aku perlu pertolonganMu.” Dan aku berjanji, jika Tuhan menyelamatkan puteriku, maka aku mohon petunjuk-Nya untuk mencari agama yang paling Dia Redhai-Nya dan aku berjanji akan mengikuti agama itu. Dan aku mengingat bait bait kata itu dengan sungguh-sungguh.
Sehabis berdo’a selama lebih kurang lebih 15 menit, kemudian aku kembali ke Intensive Care Unit (ICU), ketika aku memasukinya, para doktor sedang mengelilingi putriku. Ketika aku berjalan ke arah mereka, doktor ahli bedah jantungnya menatap mataku dan berkata bahawa putriku sudah sembuh.

Para doktor di sekelilingku tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Dia kemudian memberiku penjelasan tentang istilah medik dan caranya menjelaskan padaku bahwa putriku akan menjadi seorang bayi yang normal, dan aku merujuk pada doktor pakar lain, dan kusadari bahwa aku bukanlah satu-satunya orang yang merasa penjelasan itu tidak masuk akal. Dan kusadari meskipun penjelasan itu masuk akal baginya tapi terasa tidak masuk akal bagiku. Inilah pengalaman kerohanian dari Tuhan.

Aku berdo’a dengan tulus untuk pertama kalinya dalam hidupku dan aku hanya dapat percaya bahwa ini pasti terjadi karana campur tangan Tuhan Yang Maha Esa. Kami melakukan ujian ultrasound sebelumnya yang menunjukkan kondisi kehidupannya yang sudah sakarat, lalu kami melakukan test ultrasound lagi dan ternyata puteriku benar-benar normal. Dia tidak perlu dioperasi, dia benar-benar seperti anak normal lainnya, bahkan dia masuk perguruan tinggi tahun ini.

Ketika aku melihat keajaiban ini, kusadari bahwa aku telah berjanji. Dan kusedari jika aku tidak memenuhi janji itu, maka aku akan merasa bersalah. Aku berjanji pada Penciptaku semoga dia memimpinku kepada agama yang paling menyenangkan-Nya yang kemudian akan kuikuti, dan hal yang paling tidak kuinginkan adalah meninggal dunia sebelum memenuhi janji itu.

Jadi aku mulai buat kajian semua agama, aku membaca kitab suci berbagai jenis agama, aku mulai mempelajari Buddha, Taoisme, Shinto, Bhagavadgita, Hindu, juga mempelajari agama monoteisme, termasuk agama Yahudi dan Kristien.

Dari setiap agama yang aku kaji, aku pada dasarnya hanya mengambil kesimpulan “Tidak, bukan yang itu.” Tidak terlalu lama bagiku untuk meninggalkan Buddha, Taoisme, Hindu, sehinggalahaku mempelajari Yudaisme , agama orang yahudi maka akhirnya aku merasa seperti “hah, Ini baru suatu kebenaran.”

Tapi masih ada banyak hal yang tidak aku percaya. Aku melihat beberapa pertentangan dalam Perjanjian Lama yang aku tulis detail dalam buku (sila rujuk). Aku menemukan ramalam tentang TIGA nabi terakhir dan tentunya itu menimbulkan keraguan, jika nabi itu bukanlah Yohanes (Nabi Yahya A.S.) dan Jesus Kristus (Nabi Isa A.S), jadi siapa nabi itu? Jadi aku mulai mempelajari Kristen.

Ketika aku mempelajari Kristen, aku mencari ke segala tempat untuk jawabannya. Aku mempelajari Baptis Selatan, Quakers, Orthodox, Katolik Roma, Mormon, Seven Day Adventists, sehingga kepala aku jadi pening sebab terlalu banyak mazhab dalam Kristien yang kuikuti baik sekejap atau lama, dan pada akhirnya aku masih belum mendapatkan jawapanku.

Aku pergi kepada Paderi dan sesuatu yang jarang dilakukan umat Kristen adalah membaca Bible dan menanyakan kebenaran ayat-ayatnya. Dan tolong mengerti aku mengatakan ini bukan untuk menjatuhkan umat Kristen, aku tidak bermaksud mengkritik penganut kristien, maksudku bahwa sebagian besar penganut Kristen menerima iman mereka tanpa syarat, tanpa benar-benar menganalisisnya.

Aku lihat bahwa Jesus s menyebut dirinya sebagai anak manusia, jadi aku ingin Paderia untuk terangkan padaku, kenapa dalam ajaran Kristien menyebutnya sebagai anak Tuhan sedangkan dia menyebut dirinya sendiri sebagai anak manusia. Aku menemukan bahwa Nabi Isa  ditanya apakah perintah Tuhan yang paling penting dalam 3 ayat yang berbeza, Dan dia berkata “Ketahuilah wahai Bani Israel, Tuhanmu adalah Tuhan yang satu.”

Dan aku tidak dapat menemukan konsep Trinii (Tuhan Bertiga) dimanapun. Jika kata trinity tidak ada dalam Bible, mengapa umat Kristen mengajarkannya, mengapa umat Kristen mempercayainya,? Dan mereka mengatakan itu berdasarkan Yohanes 4:7 tapi ternyata itu ayat palsu. Ayat itu tidak ada dalam manuskrip yang asli dan mengapa ayat itu telah dimodifikasi dalam Bible yang lebih modern?
Itulah sebannya korang  tidak akan menemukannya dalam Red Letter Bible yang dipublikasikan pada zaman moden, korang tidak akan menemukannya membicarakan tentang hubungan Bapa, anak, dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu, korang tidak akan menemukannya lagi karena para sarjana zaman ini telah menemukan bahwa itu adalah ajaran yang menyesatkan.

Seperti disebutkan dalam rrujukan Bible Schorfield bahwa ayat itu adalah ayat yang ditambah-tambahkan, ayat itu adalah ubahan yang menyesatkan, dan aku ingin para Paderi menjawab pertanyaan ini tapi tidak satupun Paderi dari mazhab apapun atau dimanapun yang mmapu menjawabnya.

Akirnya, aku merasa lebih kehilangan arah daripada sebelumnya. Aku percaya pada ajaran Jesus, aku percaya bahwa dia adalah seorang nabi, aku percaya bahwa Tuhan itu satu, aku percaya bahwa hubungan manusia dengan Tuhan adalah langsung tanpa perlu perantara, aku percaya bahwa masing-masing kita bertanggung jawab atas perbuatan kita sendiri, aku tidak percaya bahwa kita membawa noda dari dosa warisan, sebuah dosa yang tidak pernah kita lakukan. Aku merasa aneh dengan teologi triniti, tapi aku setuju dengan segala sesuatu yang Nabi Isa  ajarkan dan keduanya adalah hal yang berbeza dan tak ada Paderia yang dapat menjelaskan hal ini padaku.

Untuk beberapa tahun, aku terus mencari tapi tak menemukan apapun, karena di Amerika, agama terakhir yang orang-orang pertimbangkan adalah Islam.

Akirnya, ketika aku mempelajari Islam, tentang Nabi Muhammad, maka segala sesuatunya menjadi jelas sejelas jelasnya. Perjanjian Lama menjelaskan 3 orang nabi yang akan datang, Yohanes (Yahya A.S.), Jesus (Isa A.S.), lalu siapa yang ketiga? Yang ketiga adalah Nabi dari Islam, Muhammad S.A.W.

Semua ajaran Nabi Isa mengajarkan bahwa Tuhan hanya satu dan para Nabi termasuk dirinya sendiri adalah manusia biasa. Dia mengajarkan bahawa kita bertanggung jawab langsung dengan Tuhan tanpa seorang perantara, tidak perlu pengampunan dari Father dimana kau mengakui dosa-dosamu atau meminta pengampunan darinya. Dan aku dapat merasakan rantai wahyu dalam Islam bersifat kosisten.

Inilah alasanku masuk Islam. Aku sekarang mengerti bahwa Islam adalah agama penutup dari rantai wahyu Tuhan.

Dan itulah kisahku yang paling peribadi. Tuhan akan memimpin siapapun yang Dia mau. Jika korang jujur, maka Dia akan memimpinmu dijalan yang lurus ini. Tapi jika korang punya penyakit hati, jika korang tidak jujur, tak ikhlas, atau jika korang mempunyai hasrat duniawi dimana korang tidak menempatkan Tuhan sebagai tujuan utama korang, dengan mudahlah korang akan terjatuh dalam ujian kehidupan ini.

Ringkas cerita, beberapa tahun kemudian, sebagai seorang doktor, aku mempunyai seorang pesakit yang mempunyai anak lelaki yang terlahir dengan penyakit jantung yang merbahaya dan nampaknya dia akan mati. Dia berdo’a kepada Tuhan agar anaknya diselamatkan dan dia juga berjanji sama sepertiku. Kemudian anaknya sembuh sama seperti puteriku, tapi dia tidak menepati janjinya, dia kembali menjadi atheist.

Dan hal ini menyimpulkan kisahku, karena ketika aku menyaksikan hal itu, aku sedar bahwa aku tidak menjadi muslim karena aku sangat pintar, bukan karena bakat, tapi adalah petunjuk dari Tuhan sendiri. sementara masih ramai lagi orang lain tidak dapat menemukan kebenaran Islam. Wanita ini berada pada situasi yang sama denganku. Dia berdoa untuk keselamatan puteranya yang mengalami gangguan jantung yang kekal, sama seperti puteriku yang mengalami gangguan jantung. Dan apa perbezaan diantara kami berdua? Perbezaannya adalah, Allah memimpinku kepada Islam kerana aku ihklas. Sedangkan wanita itu, entah mengapa dia tidak ikhlas. Lalu dia gagal dalam ujiannya.

Jika ada satu pesan yang ingin kusampaikan kepada kalian adalah, kita datang kepada agama kebenaran bukan karena kuasa kita kecuali jika kita membuat pilihan untuk memilihnya dan memintanya dengan sunguh-sengguh. Allah memimpin orang yang Dia kehendaki. Berdoalah kepada Tuhan dengan ketulusan hati, minta kepada-Nya untuk memimpin hati dan fikiranmu kepada agama kebenaran dan agar dia memberi kemanisan dalam agama itu. Dan jika korang memang berniat ikhlas dan sebaik Allah menjawab doamu, Insya Allah, maka korang akan merasakan kedamaian yang abadu menusuk ke dalam hatimu. Dan Insya Allah korang akan bergabung sebagai salah seorang saudara muslim kami.


Terima kasih kerana sudi membaca tulisan ini, kita akan melanjutkan lagi di lain waktu, Insya Allah, dan aku berharap dapat bertemu lagi denganmu. Salam damai dan semoga Tuhan memimpin kita semua. 

9 comments:

Anonymous said...

masya Allah. orang kapir dan atheist bersusah payah cari hidayah sebelum sampai pada islam macam dr brown ni. tapi orang yang sedia islam zaman ni dengan mudah buang agama yang benar sebab duniawi. kadang2 pelik sampai jabatan agama pun dipersalahkan kalo orang islam murtad sebab agihan zakat. bukan nak menegakkan benang basah tapi yang betul2 kena disalahkan adalah batang tubuh yang murtad untuk kesenangan dunia yang sementara. semoga beliau tetap di jalan yang lurus ini sampai akhir hayat!

jentayu

Anonymous said...

How to kill time ? terutamanya ketika menunggu,
Tunggu bini shopping,
tunggu bini kat pasar,
tunggu kat bank,
tunggu teksi, bas, lrt, flight etc,
semasa memandu,
masa susah nak tidur,
etc....

zikrullah, selawat, ngaji ayat ayat atau surah surah yg dihafal.

Tornado Assassin said...

subhanallah

WanBeruas said...

Thanks for sharing...

me ordinary said...

baru perasan kereta mayat trasnlate gaya indon hihi.

detective nie said...

itulah hidayah

hamka said...

jentayu: pernah jumpa orang mintak duit cakap nak murtad jika tak derma, aku waktu tu musafir, malas nak layan. adohai..

Tornado Assassin: subhanallah

WanBeruas : anytime

me ordinary : salahkan google translate-woha!

detective nie : hidayah milik Allah, untuk orang ikhlas, dan ikhlas milik setiap manusia, tapi sayang, manusia tak gunakkanya.

Kak Yong Ayuni said...

Kekekeekek..baru kejap aqaq membayangkan tekunnya kereta mayat duk trasnlate pagi pagi buta di kesyahduan malam. tiba tiba kantoi keretamayat wat google translate.wakakakak..

TERBAAIKKK

moga Allah merahmati dan mengumpulkan kita semua di kehidupan abadi di sana

sayang semua

hamka said...

google translate kadang tak membantu, tapi okeylah, huhuhuhu