Kita semua tahu, bagaimana kisah hidup seorang yang boleh
minum arak dan bergaul bebas, boleh buat apa sahaja tapi oleh kerana tiada
ketenangan hati dalam dunia kebebasan, tiba tiba tinggalkan semua kebebasan itu
kerana mahu masuk ugama islam yang larang zina, larang minum arak, kena solat, puasa,
zakat, haji dan gembira melakukannya walau di uji dengan ujian yang dahsyat.
Dr. Brown boleh kita anggap mewakili contoh kehidupan
seorang rakyat Amerika kebanyakkan.
Berkelulusan tinggi Universiti, berkhidmat sebagai pakar mata dalam
Tentera Udara Amerika untuk tempoh lapan tahun. Seorang Atheist.
Pertengahan kerjaya yang stabil, kewangan yang kukuh, sekali
lagi aku tekankan, Dr. Brown adalah
termasuk 'keluarga ideal Amerika' bersama bini cantik, dua orang anak, rumah
yang besar dan mewah, dua buah kereta mewah dan anjing peliharaan. Namun
akhirnya Dr. Brown mengorbankan semua yang dia ada, kerja hilang, bini cerai
dia, anak lari ikut bini, rumah kena rampas, kereta kena angkut, anjing pun
pergi, lalu hidup sebatang kara dan tidur bawah tangga rumah kawan menumpang
teduh. Semuanya akibat beliau memeluk islam.
Tapi kini dah berubah, berkat sabar dan tidak putus asa,
beliau kembali menjadi orang kaya, ada Keluarga baru bersama bini baru dan anak
yang lebih ramai, mempunyai tempat tinggal yang baik di Madinah, Cuma beliau
dah tak bela anjing, sekarang beliau bela hamsters.
Woha!
Mari kita baca sikit pengakuan beliau:
Kisah bekas Atheist masuk ISLAM
Salam damai, sudah ramai orang bertanya tentang apa yang
terjadi kepada aku setelah menjadi seorang muslim? Aku masih ingat pada saat
menjadi muslim, aku secara tiba tiba memperolehi perasaan damai dan nyaman
yangsungguh luar biasa. Dan perasaan itu terus menyelubungi diriku hingga ke
hari ini. Walapun kehidupan duniawiku berubah menjadi kacau bilau sejurus
selepas aku memeluk agama Islam.
Sebaik masuk islam, Orang tuaku yang hidup sebagai atheist,
tidak lagi mahu bercakap dan berjumpa
dengan aku. Kata mereka, “anaknya’ telah hilang. Jadi aku di larang agar jangan
mengunjungi, jangan menelepon, jangan menulis surat, jangan menulis email, jangan
cuba atau buat apapun. Sebab Anaknya sudah ‘tiada’.
Kawan kawan juga meninggalkan aku, dihina dan di
perkecilkan, lebih parah, aku dijauhkan oleh keluargaku, aku di pulau di tempat
kerja, dan mantan biniku menceraikanaku, dan dia mengambil semua anak-anakku.
Tentunya dalam proses ini, aku juga kehilangan rumahku, aku kehilangan
hartanah, aku kehilangan kereta. Aku kehilangan anjin yang setia.
Dulunya sebelum islam, aku hidup mewah, perabot mahal, siap
dengan rumah tamu untuk tetamu, tapi kemudian aku hidup dalam sebuah apartemen
studio yang disewa secara mingguan yang ketika kau menaiki tangganya, maka
lantainya berbunyi kerana reput. Di sini bukan duduk seorang diri, tapi
berkongsi tempat dengan gelandangan lain yang turut menjalani kesulitan hidup, kebanyakkannya
akibat di cerai bini lalu hilang segalanya, adohai.
Tapi yang kelakarnya, sungguh ironi, kerana itulah hari-hari
yang paling menyenangkan dalam hidupku. Hari yang paling damai dan rasa aman
sentosa dalam sejarah kehidupann manusia.
Aku rasa macam ada yang pelik. Apa aku sudah gila? Yelah,
kalau dalam filem, ketika korang bercerai, korang akan merasa begitu sedih.
Korang akan mulai pecahkan cermin, tumbuk dinding atau bunuh diri. Tapi saat
itu aku rasa lain, aku rasa sangat bahagia. Bahkan itulah salah satu hari-hari
paling menyenangkan dalam hidupku. Dan aku ingat, sebelum aku menjadi muslim.
Aku ada meminta Tuhan untuk memilihkan dan memimpinku kepada yang terbaik dan
membuatku senang denganNya. Dan sehabis itu aku menyedari kasih sayang Pencipta
ketika dia menjawab do’a aku, betapa utuh Dia menjawabNya. Karena Dia telah
memilihkan yang terbaik bagiku. Dan bukan hanya itu, dalam kejadian yang
seharusnya membuatku tidak menyukaiNya, tapi Dia membuatku bahagia. Syukur.
Tentunya Pencipta kita memfirmankan kebenaran. Dan kita
dijanjikan dalam agama ini, bahwa kita tidak menyerahkan sesuatu atas nama
Allah kecuali Dia akan menggantikannya dengan yang lebih baik. (rujuk al quran)
Ketika aku menjadi muslim, aku bercerai tapi Allah memberiku bini baru yang
lebih baik. Dalam keluarga yang pertama aku kehilangan anakku karena keputusan
pengadilan, tapi Allah memberikanku anak yang lebih ramai dan sebuah keluarga
aman yang baru. Aku dikeluarkan dari pekerjaanku karena prasangka anti-Muslim
di kalangan tenteta tempat dimana aku bekerja dulu.
Aku berhenti sebab tak
mampu puaskan hati mereka, tapi Allah memberikanku pekerjaan lain yang
berkali-kali lipat lebih baik. Menjadi penulis.
Aku kehilangan rumahku karena penceraian, Allah memberiku
rumah baru di kota suci Madinah. Tempat mulia orang Islam. Aku kehilangan
kekayaanku, Allah melipat gandakan kekayaanku. Malah, aku tidak sempat merasa
kehilangan karena Allah menggantikannya dengan yang lebih baik.
Dan pada
akhirnya orang tuaku mahu dan sangat suka berbicara denganku. Demi Allah,
Hubunganku dengan orang tua menjadi semakin baik dan lebih memberi makna
selapas aku memeluk agama islam.
Jadi tidak ada seorangpun yang mengorbankan sesuatu demi
kepentingan Allah kecuali Allah akan memberikanmu sesuatu yang lebih baik.
Mungkin ada masa-masa sulit yang harus korang lalui sebelum korang mendapatkan
manfaatnya. Tapi ketika korang mendapatkan manfaatnya, Subhanallah, korang akan
menyadari betepa besar akan kasih sayang yang utuh dari Sang Pencipta.
Bagaimana beliau
masuk islam
Sebagian orang
menghampiriku dan bertanya bagaimana aku menjadi muslim. Jadi aku ingin
menceritakannya untuk menjawab pertanyaan orang ramai dan membuat mereka tahu
bagaimana seorang aku telah Berjaya membuat perubahan besar dalam hidupku.
Kisahnya membawa kita kembali pada tahun 1990. Sebelum tahun
1990, aku seperti orang Amerika yang lain. secara umumnya., aku mengikuti
falsafah hidup bahawa seseorang yang mati dengan kekayaan terbanyak berarti
telah menang. Aku menghabiskan hidupku untuk mencari kekayaan dan hanya itulah
satu-satunya tujuan hidupku.
Pada tahun 1990, anak perempuanku lahir, iaitu Christina.
Dia mampu melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan anak lain sebelumnya.
Jika aku mendirikannya, dia mampu berdiri sendiri. Dan aku seorang dokter di
bidang medik, aku mengerti bahwa itu tidak mungkin mampu dilakukan bayi yang
baru lahir, tapi aku tidak menganggapnya sebagai sebuahpengalaman kerohanian.
Aku menganggapnya hanya sebagai sesuatu yang menarik, tapi kurasa aku tidak
paham mesej disebalik pengalaman kerohanian. Akhirnya, mesej dari tuhan dalam
bentuk pengalaman kerohanian datang lagi buat kali kedua, tapi kali ini datang
dengan cara yang lebih dramatik.
Jadi 10 bulan kemudian, pada tahun 1990, anak perempuan
keduaku, Hannah selamat dilahirkan. Dan Hannah dipindahkan langsung dari ruang
bersalin di rumah sakit ke bahagian Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan
mereka tidak memberitahuku apa alasannya. Aku seorang doktor yang bekerja di
rumah sakit George Washington University, yang merupakan salah satu rumah sakit
paling terkenal di Amerika. Itulah rumah sakit dimana Presiden Ronald Reagan
dirawat ketika dia tertembak. Perawatan medik di rumah sakit itu mempunyai
standard kualiti yang tinggi.
Jadi ketika aku tahu bahwa anak perempuan kedua aku membiru,
aku sangat kuatir. Aku melihatnya dalam Intensive Care Unit (ICU), mulai dari
dadanya hingga ke hujung kakinya, dia begitu lebam, dia berwarna biru gelap.
Dan untuk korang yang bekerja di bidang medik tentunya tahu apa artinya itu.
Tapi untuk korang yang tidak tahu, ketika korang melihat
urat-urat korang di tangan, pada tangan orang kulit putih, urat itu berwarna
biru. Puncanya adalah ketika darah membawa oksigen maka warnanya merah. Ketika
darah tidak membawa oksigen maka warnanya berubah biru dan seperti itulah warna
tubuh anakku. Warna biru!
Kami melakukan Cardiac Ultrasound dan ternyata dia mengalami
penyempitan pembuluh darah. Sedangkan pembuluh darah adalah alat
pengangkutan utama yang membawa darah
dari jantung ke seluruh tubuh. Dan penyempitan pembuluh darah adalah
mengecilnya jalur pembuluh darah. Korang dapat melihat pembuluh darah berada
dalam ukuran normal pada sisi lain, tapi di tengah-tengahnya ada penyempitan
dimana pembuluh darah menjadi kecil hingga hampir tertutup.
Jadi itulah kondisi anakku, dia dalam ambang sakarat,
tubuhnya lemas. Dan sebagai seorang doktor, aku mengerti apa artinya ini. Aku
sering terlibat dalam operasi bedah jantung, aku tahu bahwa hampir pasti anak
ini harus menjalani operasi bedah jantung, mereka akan membedah jantungnya,
menggantikan pembuluh darahnya dengan sebuah graft (saluran buatan) dan anak
ini benar benar di ambang mati.
Berdasarkan teknologi saat itu, yakni 20 tahun yang lalu,
harapanku adalah bahwa anak perempuanku sehabis menjalani operasi ini, berhasil
hidup hanya sampai beberapa tahun, lalu harus menjalani operasi lagi untuk
mengganti graft-nya (saluran buatan) seiring dia tumbuh dewasa. Dan pada
akhirnya graft itu tidak akan mampu lagi menghidupinya sehingga dia akan mati
begitu sahaja.
Dan itulah kecemasanku waktu itu, itulah kecemasan para
dokter di ICU yang menangani anakku waktu itu. Jadi kami semua memandangi bayi
yang bahkan belum genap berumur satu hari, tubuhnya sedang sekarat karana
kekurangan oksigen, dan kami hanya mampu melihat dia perlahan lahan akan mati.
Mereka memanggil seorang ahli bedah jantung dari rumah sakit
kanak-kanak di Washington D.C. Ketika dia datang untuk melihat anakku, aku
tidak diperbolehkan masuk karena aku begitu emosional.
Aku meninggalkan ruang Intensive Care Unit (ICU). Di samping
ruang Intensive Care Unit (ICU) ada tempat berdo’a. Dan aku masih ingat dengan
jelas ketika aku berjalan ke dalam ruangan itu dan berdo’a dengan tulus untuk
pertama kalinya seumur hidupku. Aku tidak pernah berdo’a dengan tulus
sebelumnya.
Di sepanjang hidupku, aku selalu berkuasa. Jika ada sesuatu
yang aku inginkan, aku tahu bagaimana cara mendapatkannya. Aku tidak pernah
sekali pun dalam hidupku menghadapi situasi dimana aku tidak mampu
mengatasinya, situasi dimana aku tahu bahwa aku sudah tidak punya harapan lagi.
Dan banyak orang berpikir bahwa aku masuk Islam dari agama
Kristen. Tapi aku tidak pernah sekalipun seumur hidupku seorang Kristen. Aku
pada saat itu seorang atheist, faktanya aku selalu berdebat kawan kawan agar
mereka tidak percaya pada Tuhan.
Sambung cerita, Ketika aku memasuki ruangan do’a itu, aku
mengingat satu hal yang membuatku terkejut adalah bahwa ruangan itu hanyalah
ruangan do’a biasa, tidak ada salib, tidak ada patung, tidak ada simbol-simbol
keagamaan sama sekali. Dan hal itu membuatku merasa tenang dan nyaman.
Tapi karena aku seorang atheist, do'aku sangat sederhana
tapi do’a ini punya kekuatannya sendiri. Aku menghabiskan seluruh hidupku
menolak adanya Tuhan, tapi pada saat itu aku sadar bahawa tidak ada daya
untukku menolong anak yang malang ini. Satu-satunya kekuatan, jika Dia memang
ada, yang dapat menolong anakku hanyalah Yang Maha Kuasa.
Jadi satu-satunya do’a yang mampu kulakukan adalah
“Ya Tuhan, jika Kau memang ada… Tolonglah!”
Dan aku akui, sebenarnya dalam hati aku mengatakan “Aku
tidak tahu apakah Kau ada atau tidak, tapi jika Kau ada, maka aku perlu
pertolonganMu.” Dan aku berjanji, jika Tuhan menyelamatkan puteriku, maka aku
mohon petunjuk-Nya untuk mencari agama yang paling Dia Redhai-Nya dan aku
berjanji akan mengikuti agama itu. Dan aku mengingat bait bait kata itu dengan
sungguh-sungguh.
Sehabis berdo’a selama lebih kurang lebih 15 menit, kemudian
aku kembali ke Intensive Care Unit (ICU), ketika aku memasukinya, para doktor
sedang mengelilingi putriku. Ketika aku berjalan ke arah mereka, doktor ahli
bedah jantungnya menatap mataku dan berkata bahawa putriku sudah sembuh.
Para doktor di sekelilingku tidak mengerti apa yang sedang
terjadi. Dia kemudian memberiku penjelasan tentang istilah medik dan caranya
menjelaskan padaku bahwa putriku akan menjadi seorang bayi yang normal, dan aku
merujuk pada doktor pakar lain, dan kusadari bahwa aku bukanlah satu-satunya
orang yang merasa penjelasan itu tidak masuk akal. Dan kusadari meskipun
penjelasan itu masuk akal baginya tapi terasa tidak masuk akal bagiku. Inilah
pengalaman kerohanian dari Tuhan.
Aku berdo’a dengan tulus untuk pertama kalinya dalam hidupku
dan aku hanya dapat percaya bahwa ini pasti terjadi karana campur tangan Tuhan
Yang Maha Esa. Kami melakukan ujian ultrasound sebelumnya yang menunjukkan
kondisi kehidupannya yang sudah sakarat, lalu kami melakukan test ultrasound
lagi dan ternyata puteriku benar-benar normal. Dia tidak perlu dioperasi, dia
benar-benar seperti anak normal lainnya, bahkan dia masuk perguruan tinggi
tahun ini.
Ketika aku melihat keajaiban ini, kusadari bahwa aku telah
berjanji. Dan kusedari jika aku tidak memenuhi janji itu, maka aku akan merasa
bersalah. Aku berjanji pada Penciptaku semoga dia memimpinku kepada agama yang
paling menyenangkan-Nya yang kemudian akan kuikuti, dan hal yang paling tidak
kuinginkan adalah meninggal dunia sebelum memenuhi janji itu.
Jadi aku mulai buat kajian semua agama, aku membaca kitab
suci berbagai jenis agama, aku mulai mempelajari Buddha, Taoisme, Shinto,
Bhagavadgita, Hindu, juga mempelajari agama monoteisme, termasuk agama Yahudi
dan Kristien.
Dari setiap agama yang aku kaji, aku pada dasarnya hanya
mengambil kesimpulan “Tidak, bukan yang itu.” Tidak terlalu lama bagiku untuk
meninggalkan Buddha, Taoisme, Hindu, sehinggalahaku mempelajari Yudaisme ,
agama orang yahudi maka akhirnya aku merasa seperti “hah, Ini baru suatu
kebenaran.”
Tapi masih ada banyak hal yang tidak aku percaya. Aku
melihat beberapa pertentangan dalam Perjanjian Lama yang aku tulis detail dalam
buku (sila rujuk). Aku menemukan ramalam tentang TIGA nabi terakhir dan
tentunya itu menimbulkan keraguan, jika nabi itu bukanlah Yohanes (Nabi Yahya
A.S.) dan Jesus Kristus (Nabi Isa A.S), jadi siapa nabi itu? Jadi aku mulai
mempelajari Kristen.
Ketika aku mempelajari Kristen, aku mencari ke segala tempat
untuk jawabannya. Aku mempelajari Baptis Selatan, Quakers, Orthodox, Katolik
Roma, Mormon, Seven Day Adventists, sehingga kepala aku jadi pening sebab
terlalu banyak mazhab dalam Kristien yang kuikuti baik sekejap atau lama, dan
pada akhirnya aku masih belum mendapatkan jawapanku.
Aku pergi kepada Paderi dan sesuatu yang jarang dilakukan
umat Kristen adalah membaca Bible dan menanyakan kebenaran ayat-ayatnya. Dan
tolong mengerti aku mengatakan ini bukan untuk menjatuhkan umat Kristen, aku
tidak bermaksud mengkritik penganut kristien, maksudku bahwa sebagian besar
penganut Kristen menerima iman mereka tanpa syarat, tanpa benar-benar
menganalisisnya.
Aku lihat bahwa Jesus s menyebut dirinya sebagai anak
manusia, jadi aku ingin Paderia untuk terangkan padaku, kenapa dalam ajaran
Kristien menyebutnya sebagai anak Tuhan sedangkan dia menyebut dirinya sendiri
sebagai anak manusia. Aku menemukan bahwa Nabi Isa ditanya apakah perintah Tuhan yang paling
penting dalam 3 ayat yang berbeza, Dan dia berkata “Ketahuilah wahai Bani
Israel, Tuhanmu adalah Tuhan yang satu.”
Dan aku tidak dapat menemukan konsep Trinii (Tuhan Bertiga)
dimanapun. Jika kata trinity tidak ada dalam Bible, mengapa umat Kristen
mengajarkannya, mengapa umat Kristen mempercayainya,? Dan mereka mengatakan itu
berdasarkan Yohanes 4:7 tapi ternyata itu ayat palsu. Ayat itu tidak ada dalam
manuskrip yang asli dan mengapa ayat itu telah dimodifikasi dalam Bible yang
lebih modern?
Itulah sebannya korang
tidak akan menemukannya dalam Red Letter Bible yang dipublikasikan pada
zaman moden, korang tidak akan menemukannya membicarakan tentang hubungan Bapa,
anak, dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu, korang tidak akan menemukannya
lagi karena para sarjana zaman ini telah menemukan bahwa itu adalah ajaran yang
menyesatkan.
Seperti disebutkan dalam rrujukan Bible Schorfield bahwa
ayat itu adalah ayat yang ditambah-tambahkan, ayat itu adalah ubahan yang
menyesatkan, dan aku ingin para Paderi menjawab pertanyaan ini tapi tidak
satupun Paderi dari mazhab apapun atau dimanapun yang mmapu menjawabnya.
Akirnya, aku merasa lebih kehilangan arah daripada
sebelumnya. Aku percaya pada ajaran Jesus, aku percaya bahwa dia adalah seorang
nabi, aku percaya bahwa Tuhan itu satu, aku percaya bahwa hubungan manusia
dengan Tuhan adalah langsung tanpa perlu perantara, aku percaya bahwa
masing-masing kita bertanggung jawab atas perbuatan kita sendiri, aku tidak
percaya bahwa kita membawa noda dari dosa warisan, sebuah dosa yang tidak
pernah kita lakukan. Aku merasa aneh dengan teologi triniti, tapi aku setuju
dengan segala sesuatu yang Nabi Isa
ajarkan dan keduanya adalah hal yang berbeza dan tak ada Paderia yang
dapat menjelaskan hal ini padaku.
Untuk beberapa tahun, aku terus mencari tapi tak menemukan
apapun, karena di Amerika, agama terakhir yang orang-orang pertimbangkan adalah
Islam.
Akirnya, ketika aku mempelajari Islam, tentang Nabi
Muhammad, maka segala sesuatunya menjadi jelas sejelas jelasnya. Perjanjian
Lama menjelaskan 3 orang nabi yang akan datang, Yohanes (Yahya A.S.), Jesus
(Isa A.S.), lalu siapa yang ketiga? Yang ketiga adalah Nabi dari Islam,
Muhammad S.A.W.
Semua ajaran Nabi Isa mengajarkan bahwa Tuhan hanya satu dan
para Nabi termasuk dirinya sendiri adalah manusia biasa. Dia mengajarkan bahawa
kita bertanggung jawab langsung dengan Tuhan tanpa seorang perantara, tidak
perlu pengampunan dari Father dimana kau mengakui dosa-dosamu atau meminta
pengampunan darinya. Dan aku dapat merasakan rantai wahyu dalam Islam bersifat
kosisten.
Inilah alasanku masuk Islam. Aku sekarang mengerti bahwa
Islam adalah agama penutup dari rantai wahyu Tuhan.
Dan itulah kisahku yang paling peribadi. Tuhan akan memimpin
siapapun yang Dia mau. Jika korang jujur, maka Dia akan memimpinmu dijalan yang
lurus ini. Tapi jika korang punya penyakit hati, jika korang tidak jujur, tak
ikhlas, atau jika korang mempunyai hasrat duniawi dimana korang tidak
menempatkan Tuhan sebagai tujuan utama korang, dengan mudahlah korang akan
terjatuh dalam ujian kehidupan ini.
Ringkas cerita, beberapa tahun kemudian, sebagai seorang
doktor, aku mempunyai seorang pesakit yang mempunyai anak lelaki yang terlahir
dengan penyakit jantung yang merbahaya dan nampaknya dia akan mati. Dia berdo’a
kepada Tuhan agar anaknya diselamatkan dan dia juga berjanji sama sepertiku.
Kemudian anaknya sembuh sama seperti puteriku, tapi dia tidak menepati janjinya,
dia kembali menjadi atheist.
Dan hal ini menyimpulkan kisahku, karena ketika aku
menyaksikan hal itu, aku sedar bahwa aku tidak menjadi muslim karena aku sangat
pintar, bukan karena bakat, tapi adalah petunjuk dari Tuhan sendiri. sementara
masih ramai lagi orang lain tidak dapat menemukan kebenaran Islam. Wanita ini
berada pada situasi yang sama denganku. Dia berdoa untuk keselamatan puteranya
yang mengalami gangguan jantung yang kekal, sama seperti puteriku yang
mengalami gangguan jantung. Dan apa perbezaan diantara kami berdua?
Perbezaannya adalah, Allah memimpinku kepada Islam kerana aku ihklas. Sedangkan
wanita itu, entah mengapa dia tidak ikhlas. Lalu dia gagal dalam ujiannya.
Jika ada satu pesan yang ingin kusampaikan kepada kalian
adalah, kita datang kepada agama kebenaran bukan karena kuasa kita kecuali jika
kita membuat pilihan untuk memilihnya dan memintanya dengan sunguh-sengguh.
Allah memimpin orang yang Dia kehendaki. Berdoalah kepada Tuhan dengan
ketulusan hati, minta kepada-Nya untuk memimpin hati dan fikiranmu kepada agama
kebenaran dan agar dia memberi kemanisan dalam agama itu. Dan jika korang
memang berniat ikhlas dan sebaik Allah menjawab doamu, Insya Allah, maka korang
akan merasakan kedamaian yang abadu menusuk ke dalam hatimu. Dan Insya Allah
korang akan bergabung sebagai salah seorang saudara muslim kami.
Terima kasih kerana sudi membaca tulisan ini, kita akan
melanjutkan lagi di lain waktu, Insya Allah, dan aku berharap dapat bertemu
lagi denganmu. Salam damai dan semoga Tuhan memimpin kita semua.
masya Allah. orang kapir dan atheist bersusah payah cari hidayah sebelum sampai pada islam macam dr brown ni. tapi orang yang sedia islam zaman ni dengan mudah buang agama yang benar sebab duniawi. kadang2 pelik sampai jabatan agama pun dipersalahkan kalo orang islam murtad sebab agihan zakat. bukan nak menegakkan benang basah tapi yang betul2 kena disalahkan adalah batang tubuh yang murtad untuk kesenangan dunia yang sementara. semoga beliau tetap di jalan yang lurus ini sampai akhir hayat!
ReplyDeletejentayu
How to kill time ? terutamanya ketika menunggu,
ReplyDeleteTunggu bini shopping,
tunggu bini kat pasar,
tunggu kat bank,
tunggu teksi, bas, lrt, flight etc,
semasa memandu,
masa susah nak tidur,
etc....
zikrullah, selawat, ngaji ayat ayat atau surah surah yg dihafal.
subhanallah
ReplyDeleteThanks for sharing...
ReplyDeletebaru perasan kereta mayat trasnlate gaya indon hihi.
ReplyDeleteitulah hidayah
ReplyDeletejentayu: pernah jumpa orang mintak duit cakap nak murtad jika tak derma, aku waktu tu musafir, malas nak layan. adohai..
ReplyDeleteTornado Assassin: subhanallah
WanBeruas : anytime
me ordinary : salahkan google translate-woha!
detective nie : hidayah milik Allah, untuk orang ikhlas, dan ikhlas milik setiap manusia, tapi sayang, manusia tak gunakkanya.
Kekekeekek..baru kejap aqaq membayangkan tekunnya kereta mayat duk trasnlate pagi pagi buta di kesyahduan malam. tiba tiba kantoi keretamayat wat google translate.wakakakak..
ReplyDeleteTERBAAIKKK
moga Allah merahmati dan mengumpulkan kita semua di kehidupan abadi di sana
sayang semua
google translate kadang tak membantu, tapi okeylah, huhuhuhu
ReplyDelete